Melatih Merpati Tinggi Kolongan secara Efektif dan Efisien
Melatih merpati tinggi kolongan bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah, dibutuhkan cukup pengetahuan, keahlian, ketelitian, dan keuletan untuk mencetak seekor merpati menjadi merpati yang benar – benar siap untuk dilombakan.
Dalam artikel kali ini akan diuraikan proses melatih merpati tinggi kolongan yang masih bahan/belum pernah dilatih sampai menjadi merpati yang siap untuk dilombakan.
Banyak sekali tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan melatih merpati ini dan salah satu tujuan dari kegiatan melatih merpati tinggi kolongan adalah untuk menghasilkan merpati yang siap untuk dilombakan. Seekor merpati dikatakan sudah siap untuk mengikuti lomba besar/kecil apabila sudah memenuhi kriteria sebagai berikut :
- 90% stabil masuk kolongan apabila diterbangkan solo dari titik start
- 80% stabil masuk kolongan apabila diterbangkan berdua, tanpa memilih – milih lawan duetnya.
- 99% turun sekali jadi dan mendarat sempurna pada saat terbang solo dari titik start
- 95% turun sekali jadi dan mendarat sempurna ketika terbang duet, baik pada saat lawan turun duluan ataupun ketika lawan tidak turun
- Minimal kuat terbang 7x dari titik start dan tidak pernah ketinggalan apabila digandeng
- Berat badan cenderung stabil ketika dilatih dan setelah mengerami telur
- Kondisi giring stabil dalam setiap periode giring, tidak terlalu cepat giring apalagi telat giring
Banyak sekali keluhan dari rekan – rekan sesama penghobi yang mengalami kesulitan untuk mencetak merpati siap lomba dan yang paling sering disampaikan adalah merpatinya susah sekali untuk stabil masuk kolongan walaupun sudah dilatih menggunakan pelatih/untulan. Ada yang selalu turun sebelum sampai dikolongan walaupun pelatihnya masih “ngajak” tinggi dan ada yang hanya stabil ketika digandeng pelatih tetapi ketika dilepas solo kembali “ndlosor/ngrobok”.
Melatih merpati tinggi kolongan bukanlah suatu hal yang mudah apabila tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup. Ada pepatah mengatakan “Semua akan menjadi mudah apabila kita mengetahui ilmunya”.
Melatih merpati tinggi kolongan bukanlah suatu hal yang mudah apabila tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup. Ada pepatah mengatakan “Semua akan menjadi mudah apabila kita mengetahui ilmunya”.
Dalam melakukan kegiatan melatih merpati tinggi kolongan setidaknya ada 3 hal mendasar yang perlu diperhatikan seperti digambarkan pada diagram dibawah ini.
Output/hasil yang ingin dicapai dari kegiatan melatih merpati tinggi kolongan telah diuraikan pada bagian atas dari artikel ini. Input/bahan dari merpati yang akan dilatih merupakan faktor yang sangat penting dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dari proses ini. Analoginya seperti ini, mengapa sekolah-sekolah terbaik seperti ITB, UI dll selalu dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang baik? karena mereka menerapkan sistem seleksi dengan standar yang tinggi dalam penerimaan mahasiswanya lalu mahasiswa-mahasiswa yang memang sudah baik itu diproses dengan sistem yang baik dengan tujuan untuk mendapatkan output/hasil yang baik. Tetapi apakah 100% hasilnya pasti baik? Tentu saja tidak, setidaknya kemungkinan/probabilitas untuk mendapatkan hasil yang baik menjadi lebih tinggi.
Untuk mendapatkan output merpati tinggi kolongan yang benar-benar siap dilombakan, berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan input/bahan yang baik. Karena waktu, tenaga & uang Anda sangat berharga maka kami sangat menyarankan untuk membeli bahan merpati langsung dari peternak-peternak yang sudah memiliki reputasi di bidangnya. Dalam hal ini carilah & belilah merpati bahan dari peternak merpati tinggi kolongan meja/bebas sesuai dengan permainannya masing-masing. Tidak disarankan untuk membeli merpati bahan tomprang untuk dimainkan di kolongan dan sebaliknya. Hal tersebut sangat kami sarankan karena sesuai tema artikel ini adalah mendapatkan output yang baik dengan cara yang efektif dan efisien. Melatih 1 merpati dengan tingkat kemungkinan yang tinggi menjadi merpati yang siap lomba akan lebih efektif & efisien baik dari segi waktu, tenaga dan biaya dibandingkan dengan melatih berulang-ulang merpati yang berbeda-beda karena outputnya tidak sesuai yang diharapkan.
Setelah mendapatkan bahan merpati yang akan dilatih maka langkah selanjutnya adalah memproses merpati tersebut ke dalam metode pelatihan yang sistematis. Lakukan langkah demi langkah dengan sempurna, jangan melewati suatu tahapan apabila belum berhasil dengan baik dalam tahap itu.
Kondisi giring. Mantapkan kondisi giring merpati bahan Anda sampai benar-benar matang. Silahkan dibaca artikel giring sebagai bahan referensi untuk mencapai keberhasilan dalam tahapan ini.
- Adaptasi lapangan. Hati-hati ketika pertama kali membawa merpati bahan ke lapangan. Bisa jadi ketika di kandang giringnya sangat baik tetapi berubah 180 derajat ketika sudah dilapang. Amati dengan teliti lalu mulai mainkan setelah merpati mulai merasa nyaman dengan lingkungan barunya. Mulailah secara perlahan dengan mengajaknya main-main dengan betinanya disekitaran kandang/dongdang, lakukan berulang-ulang sampai merpati benar-benar tidak takut lagi dengan kondisi disekitarnya. Lalu mulai ajak main naik turun dari tanah ke betinanya sampai benar-benar fokus sebelum dibawa ketengah lapang. Tidak perlu dipaksakan, dilanjutkan besok lagi kalau masih ada tahapan yang belum berhasil diselesaikan dengan baik.
- Fokus betina/meja. Langkah selanjutnya adalah mulai melakukan lob-lob jarak dekat. Umumnya merpati bahan yang baik tidak akan menemui kesulitan yang berarti dalam tahap-tahap permulaan ini.
- Mundur. Jauhkan perlahan-lahan dengan selalu memantau kondisi merpati. Indikator yang dapat dipakai oleh seorang joki disini adalah kondisi giring & stut. Apabila kondisi giring/stut menurun setelah terbang disuatu titik, jangan langsung diterbangkan lagi apalagi dimundurkan jarak tempuhnya. Lakukan terus berulang-ulang, jangan memaksakan apabila kondisinya sudah tidak memungkinkan karena merpati akan menclok/hinggap atau stres lalu sakit dan bisa sampai mati dikarenakan over training (latihan yang berlebihan). Masih ada hari esok dan giringan berikutnya. Ingat, Anda melatih bahan merpati pilihan, jangan terburu-buru tapi juga jangan terlalu lambat karena Anda dalam proses mencetak atlit bukan cheerleader
- Masuk kolong. Merpati bahan yang baik biasanya akan mulai layak untuk belajar masuk kolong pada titik terbangan setengah lot atau kurang lebih 600 meter. Apabila jalur dan tenaga sudah baik, ada baiknya dicoba untuk digandeng pelatih/untulan pada titik ini. Indikatornya adalah terbang sudah bisa mengimbangi pelatih/untulannya, tidak diderek atau ketinggalan. Apabila sampai diatas ring dan merpati yang kita latih menunjukkan insiatif turun yang sangat baik lalu mendarat sempurna maka pertahankan seperti itu. Terbang gandeng pelatih 3x, lalu solo 1x. Begitu seterusnya sampai dirasa tenaga dan jalurnya mantap. Tetapi apabila merpati yang dilatih masih mengikuti pelatih/untulannya, tidak turun atau mendarat kurang sempurna maka lakukan sebaliknya, terbang solo 3x lalu terbang gandeng pelatih 1x. Metode ini dapat dipergunakan terus sampai dengan titik start.
- Suplemen. Rekomendasi suplemen untuk merpati yang sedang dilatih silahkan KLIK DISINI. Lebih baik digunakan ketika merpati mulai dilatih pada titik lepasan 200-300 meter. Pemberian 2x pada waktu giring, pemberian pertama adalah sore hari setelah dilatih hari pertama lalu selang 2 hari berikutnya diberikan lagi pada sore hari.
Berikut ini beberapa kendala yang mungkin dihadapi ketika melatih merpati tinggi kolongan dan alternatif solusi yang dapat diterapkan :
- Karena uang dan waktu Anda sangat-sangat-sangat berharga, sekali lagi saya tekankan disini untuk membeli bahan merpati yang akan dilatih dari peternak yang mempunyai reputasi baik. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi indukan & hasil ternakannya. Santai saja dalam memilih merpati untuk dipelihara, tidak usah terburu-buru agar hasilnya tidak mengecewakan. Melatih 1 merpati berbakat dari keturunan yang baik akan lebih baik daripada melatih 10 merpati yang tidak diketahui asal usulnya. Terlalu gambling boss …
- Piyik susah gandeng. Ada beberapa kemungkinan penyebab piyik susah gandeng diantaranya adalah masih takut atau tenaga belum memadai. Solusi : apabila piyik terlihat langsung tidak mau gandeng ketika diterbangkan, dapat dicoba untuk digandeng ketika lob-lob jarak dekat pada titik dimana betina masih kelihatan pada saat jantannya diterbangkan. Apabila kondisinya gandeng terlebih dahulu lalu berputar/berbalik ditengah jalan, bisa jadi dikarenakan tenaga belum memadai, biarkan saja terbang sendiri dahulu apalagi jalur terbangnya sudah baik.
- Tidak ada inisiatif untuk turun duluan ketika terbang gandeng tetapi dirasa sangat baik ketika terbang solo. Solusi : mengasah mental bertarung memang tidak mudah. Solusi yang kami terapkan adalah dengan memasukkan burung lain ke kandang calon player kita ketika sedang mengerami telurnya lalu tutup kandangnya 1-2 menit, biarkan berkelahi. Lebih baik, ganti terlebih dahulu telurnya dengan telur palsu untuk menghindari pecah. Solusi ini masih dalam penelitian tetapi telah berhasil untuk beberapa burung di kandang kami.
- Selesaikan masalah satu persatu, jangan langsung 2 atau lebih. Contoh : merpati belum mau turun masuk kolongan ketika digandeng untulan yang tidak turun. Coba diselesaikan dahulu masalah turunnya, jangan ganti gandengannya tetapi diusahakan calon player kita turun walaupun tidak masuk kolongan.
- ……
- ……
- ……
Silahkan tinggalkan komen apabila ada kritik & saran atau pertanyaan untuk lebih menyempurnakan artikel ini.
No comments:
Post a Comment